Curug Mbang Soka, Curug Bertingkat-tingkat Idola Segala Umat

            Kalau sebelumnya saya posting curug yg menurut kalian kurang well nah yg ini adalah curug idola saya selama saya plesiran/peknek ke Kulon Progo namanya curug Mbang Soka teletak di Desa Jatimulyo, Girimuly, Kab. Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menuju tempat ini Rutenya sama dengan ke curug Setawing dan Sigembor hanya saja setelah curug si gembor kita meneruskan saja jalan aspalnya sampaipada kiri jalan ada plakat curug mbangsoka, plakatnya kecil hamper gak kelihatan, cluenya kalau dari curug si gembor kita akan bertemu pertigaan yang ada jembatan nah dari situ belok kiri saja dan mulailah perjalanan dengan pelan sambil mengamati kiri jalan*ingainguk karena curug mbangsoka ini adalah aliran dari sungai yang jembatanya ada di pertigaan itu.

            Curug ini merupakan curug favorit saya karena curugnya bertingkat” dan bawahnya ada kolam untuk mandinya, asyik deh pokoknya..Lanjut dari cerita kemaren setelah bernarsis ria di curug curug Setawingdan  siGembor kami mengikuti jalan menuju curug Mbangsoka yg letaknya tidak begitu jauh dari curug siGembor cuman sakplintengan lah kalo kata orang jawa. Setelah melihat plang kecil yg mengharuskan saya dan personel curug hunter kala itu berbelok kamipun berbelok ke kiri mengikuti jalan/gang tanah liat muat motor saja dan di ujung jalan kami menemui rumah joglo kayu yang merupakan tempat parkir curug Mbangsoka, yups sampe juga deh direwangi ujan”an.

Parkiran

            Kami mengobrol sebentar dengan bapak” penjaga kendaraan/pemilik rumah joglo itu(lupa namanya) bertanya” seberapa ramai curug ini di weekday dan weekend, ya pastinya ramai jika weekend karena kami mengunjunginya pada hari Rabu(21 januari 2015) ya hanya kamilah pengunjungnya kala itu, orang kurang kerjaan yang hujan” maen ke air terjun. Setelah mengobrol panjang lebar tapi gak lebar amat kamipun menitipkan barang yg takut basah seperti tas dan baju ganti. Akhirnya jalan kaki kami tempuh yg jalanya lumayan daripada curug yang sebelumnya saya kunjungi/kecuali curug lawe. Berjalan ditempuh kira” 10 menit buru” dan 25menit nyantey sambil poto” ria. Kami mengambil 25menit smabil poto” ria karena curug ini memang bagus di poto dari atas sebelum sampai bawah, kira” setengah jalan kakinya deh.

Dari atas

            Jalan kakinya tidak terlalu jauh sebenarnya cuman kalo buat orangtua ya agak rempong tapi setelah meliat jernihnya air walaupun sehabis hujab pasti nagih langsung nyebyur. Saya saja liat kolamnya cuman duduk” bentar langsung gak tahan nyebyur *haha. Kalau kesini jangan lupa bawa baju ganti kalau tidak ingin nyesel gak bisa mandi di jernihnya air di Curug ini tapi tenang terakhir kesana sekitar Mei 2015 ada penyewaan celana pendek dan penjualan juga tapi gatau deh sekarang *haha. Tapi beberapa waktu lalu saya lihat di sosmed IG curug ini menambah fiturnya  seperti jembatan dan mungkin sekarang sudah banyak warung, dulu pertama kesini belum di tariki retribusi masuk tempat wisata hanya parkir saja tapi seminggu setelah itu pacar saya bersama keluarganya kesitu dan sudah ditariki retribusi, ya semoga bermanfaat buat kelangsungan tempat wisata ini , yasudah saya sudah gak tahan nyebyur , tak nyebyur dulu yak!!

Sampe juga

Ceburan

Dewa Shiva gak maen ke mall dia sukanya sobo alas

Ennaa sekalee

Sudah puaaass

Setelah puas bermain air di curug ini hari menunjukan sudah petang, kamipun menyudahi snorkeling ala kalinya dan naik ke rumah joglo mengambil barang membilas badan dan berganti pakaian, Sambil menunggu teman” selesai ganti kami bertanya” arah jalan pulang yg paling enak tapi suruh balik tapi kan gak seru kalau balik! Ya gak?. Kamipun disuruh lewat arah ke wates dan sudah dibertahu kalau lebih jauh ya karea jiwa kami petualang kami memutuskan lewat sana*sokpetualang. Setelah semua siap berangkat pulang, kira” saat itu jam 17.25 kami poto dulu dengan Bapak (yg mungkin) Juru Kunci Curug ini karena dia begitu antusias bercerita sejarah nama curug Mbangsoka pada Bayu, yg katanya Bayu di atas curug ini ada pohon Mbangsoka yang dikermatkan oleh warga sekitar tapi kurang tau detailnya bisa ditanyakan langsung pada mas Bayu.

Foto sama Bapak Juru Kunci oleh Dicky Jebrot

Foto sama Bapak Juru Kunci oleh Arwanda Bendot

Yossh semua sudah siap akhirnya kami berangkat pulang berjubahkan mantrol ala Batman menembus hujan melewati aspal naik turun bukit menoreh dan menyalip truck di jalan Jogja-Wates dan sampai di rumah Kang Bendot di deso Doangan, Ringroad Barat sekitar pukul 19.30wib. Yak begitulah gongnya cerita tiga artikel Setawing, siGembor dan Mbangsoka di Kec. Girimulyo kala itu, terima kasih sudah berbesar hati mampir ke blog saya yang kurang jelas ini, lain kali kalau penjenengan/sampeyan/anda selo bisa lho mampir ke blog ini lagi, jangan malu untuk coment dan kasih saran ya , bye. Selamat Tahun Baru 2016 buddiess, happy venturing the wilderness of nature, see ya next article...mumumuah. 

            

Related Posts:

Tweet