Sungai Oya adalah sungai yang membelah bagian utara Gunungkidul sampai menyatu dengan sungai Opak dan menghulu di Pantai Depok. Sungai ini adalah sungai terbersih yang ada di DIY serta paling popular untuk Destinasi Wisata sungai di DIY. Banyak destinasi wisata di DIY yang di aliri oleh sungai ini antara lain Goa Pindul, Air Terjun Sri Gethuk, Jembatan Kuning Selopamioro dan masih banyak lainya yang belum terexplore. Kali ini saya akan membahas bagian sungai oya yg berada di Imogiri, Bantul lebih tepatnya di desa Selopamioro yang menurut saya adalah desa wisata terbaik yang saya kunjungi dengan pemandangan yg memukau dan keramahan manusia yg hidup di dalamnya. Desa Selopamioro merupakan impian rumah masadepan saya karena selain 2 alasan di atas saya yang suka suasana desa yang tenang jadi maka dari itu desa ini sangat cocok buat para pengagum kebebasan seperti saya untuk berkarya karena suasananya sangat tenang jauh dari kebisingan kota. Untuk menuju ke desa Selopamioro tidaklah sulit venture bisa baca di artikel Jembatan Selopamioro ini.
Oya gaess itu td review singkatnya udah agak” bayangin kan gimana tentramnya hidup disana? Hehe. Tapi kali ini saya bukan mau cerita tentang saya mau pindah rumah atau bangun rumah disana tapi saya cuman nyicil adus kali/mandi di sungai Oyo, gpp lah nyicil kamar mandi dulu siapa tau besok bangun villa disana*anganangan.
Venture kali itu saya cuman berdua ditemani oleh teman saya Febri Romansyah pada hari senin(25 Mei 2015) yang panasnya bukan maen. Saya dan Febri berangkat dari rumah Febri sekitar jam setengah 2 dan sampai di desa Selopaimoro sekitar jam 3 sore tapi jalan santai sambil mlipir” dulu. Rencana awal kami adalah adus kali jadi kami harus menemukan tempat yg strategis buat adus kali, yg pertama adalah factor keamanan motor karena yg pertama kami lewat jalan utara jembatanterus ke arah timur dan jalanya seperti ini alias jauh dari sungai
 |
| Mau coba nyepeda? asyik kayaknya |
maka kita balik arah dan menyebrang sungai karena melihat ada jalan blok di sisi selatan sungai. Dan ini lah sungai buat kamar mandi kami kali ini *haha aman dan nyaman parkirnya jadinya, maklumlah motor masih kredit jadi di maneman bgt. Setelah melihat sikontolpanjang atau situasi kondisi Situasi kondisi toleransi pantauan dan jangkauan kami mulai intro dengan poto” alakadar photographer keliling.
 |
| Mengamati sikontolpanjang |
 |
| Orang Pacaran |
 |
| Pemuda cari akik |
Kali ini saya melihat banyak hal selain orang pacaran di sungai dan pemuda para pencari akik saya juga melihat ada batu yang tersusun di pinggir sungai bukan batu akik para pemuda ya..tapi batu! ya batu! batunya tidak simetris seperti batu bata tapi batunya seperti ini..
 |
| Batu |
 |
| Seni menyusun batu |
Menurut google ini adalah Seni menyusun batu yang diciptakan seniman tersabar di muka bumi ini yang berasal dari Colorado, namanya Michael Grab kalau mau belajar ilmu ini coba simak disini atau di webresminya si seniman paling sabar ini, tapi saya tidak mau menarik kesimpulan bahwa yg menyusun batu seperti ini meniru Michael Grab, bisa jadi iseng” atau bagaimanalah saya tdk mau menarik kesimpulan *takutsoktau.
 |
| Mencoba-coba siapa tau jadi kayak Michael Grab punya. |
Awalnya kami kira ini adalah ritual warga setempat untuk ya tau sendiri lah tapi ternyata ini adalah karya seni yang saya juga tidak tau apa maksud dri penyusunan batu ini kalo di Korea ada juga tapi di Korea ini ada maksudnya, maksud menyusun batu ini agar doanya terkabul . Barang siapa yang ingin harapan dan doanya terkabul maka mereka biasanya akan menyusun 9 buah batu menjadi satu kesatuan di pinggir sungai ataupun di perbukitan yang memang banyak tumpukan batunya. Sebelum menyusun batu tersebut mereka menyebutkan harapan dan keinginanya. Jika batu yang disusun bertingkat tersebut tak jatuh maka apa yang menjadi keinginanya bakalan terkabul. Begitulah kepercayaan orang Korea yang sampai sekarang masih saja ada yang mempercayainya
Gimana gaess tertarik yang mana konsepnya? Atau mau coba nyusun aja? *haha
Kalo males mikirin penyusunan batu dan konsepnya yasudah yuk kita ambyur aja !
Setelah puas ambyur saya dan Febri memutuskan untuk balik pulang karena hari sudah mulai malam dan matahari sudah mulai tenggelam jadi saya sudahi deh artikel kali ini hehe jangan sedih ya doakan saja saya sering menulis artikel maaf jika ada salah kata yg kurang berkenan. Jangan malu berkomentar dan jangan lupa klik iklanya supaya saya semangat nulis artikelnya,
See ya next article venturer,bye-bye……
Related Posts:
Gan, bisa kasih tau denah persisnya?
ReplyDeleteEmang ajib lokasinya, dan sudah mencobanya dan bikin nagih
ReplyDelete