Camping Ceria Pantai Kesirat #eh banyak Bintang

Pantai Kesirat Gunungkidul

Hujan deras di siang hari di hari sabtu tanggal 13 desember 2015 itu sempat menggerus semangat saya untuk menuntaskan rencana camping ceria di pantai Kesirat. Tapi sekali lagi hati saya(ekya) bicara “kalau hujan deras begini pasti nanti malam cerah!!” dan akhirnya sore di hari sabtu itu hujan yang deras itu reda dan semakin memantapkan saya untuk camping ceria. 
Deres ra?
Sebenarnya tujuan kali ini adalah pantai yang sudah pernah saya kunjungi awal tahun 2015 lalu tapi karena sangat sangat pengen camping ceria jadilah kami berangkat di malam harinya. Saya kali ini seperti biasa di temani oleh pacar saya Ika yang cantik dan baik hati. Karena saat itu si pacar ada acara ketemu dengan teman-temanya dan baru pulang  jam 7, saya pun menunggunya sampai siap dan rencana kami akan berkumpul di tempat tema saya Febri yg berada di Ngampilan, karena saya tak enak hati pada orang tua pacar kalau jemput malam-malam dan ngajak anaknya camping. 

Tepat pukul 20.30 saya dan ika sudah berkumpul dan siap berangkat, tapi ada satu hal yang kurang yaitu senter. Karena jam-jam segitu saya pikir rental alat outdoor sudah tutup akhirnya dengan berat hati kami membeli senter baru di Global Adventure(selatan UNY) dengan harga Rp.10000, eh Rp.70.000,- , tombok lagi tombok lagi. Tak apalah yang penting gak gelap-gelapan dan punya senter baru.#horee. Lalu dari beli senter kami langsung nglaju ke Pantai Kesirat tidak lupa mampir di Pasar Giwangan untuk membeli sayur mayur disana. 
Hujan di depan rumah
Singkat cerita kamipun sampai di pintu masuk pantai Kesirat bukan pintu masuk sih tapi portal yang menuju ke pantai Kesirat dan Wohkudu. Tapi saat itu portalnya sudah ditutup #duh. Untungnya ada seorang bapak” yg tiba-tiba njedul dan membukakan portal tapi sayang itu gak gratis haha iya ternyata mbayar, cuman 6ribu sih bilangnya, saya kasih 10ribu tapi eee gak balik kembalianya. Ya sudah makasih ya pak sudah baik hati membuka portal. Nah mulai dari sinilah masalah muncul karena persiapan saya yg kurang matang. Bukan persiapan mental/fisik ataupun barang  bawaan tapi melainkan persiapan rute yg di butuhkan untuk ke pantai saat itu. Mungkin memang saya sudah mempersiapkan segala hal yg  menurut saya penting tp sayangnya saya meremehkan hal yg tak kalah pentingnya,yaitu rute ke pantai Kesirat.
Samping rumah
Bagi sebagian orang pecinta perjalanan saat persiapan/prepare/packing mungkin sering melupakan suatu barang/hal yg harus di bawa saat bepergian. Saya pun juga sering sekali mengalaminya. Mungkin saya di bilang masih amatiran dalam bepergian karena seringkali saya melupakan sesuatu yg  harus dibawa ketika bepergian, namanya juga pemula hehe ya wajar kan?. Namun dengan kesalahan yg sama dan berulang pasti pengalaman akan mengajarkan kita betapa pentingnya persiapan. Persiapan adalah elemen penting dari apapun yg ada di bumi ini karena tanpa persiapan semua hal yg dilakukan pasti berantakan. Begitu juga dengan saat bepergian, bayangkan jika kalian bepergian tanpa persiapan apa-apa, pasti ada saja kan hal yg menghambat kalian?. Sekecil apapun persiapan itu pasti punya pengaruh yg penting pada kelangsungan perjalanan. Namun tanpa persiapan apakah dirimu yakin bakal puas menikmati perjalanan? Maka siapkanlah apa yg di butuhkan saat bepergian, entah itu barang, mental, fisik ataupun referensi tujuan perjalanan, jangan remehkan hal sepele yang mungkin akan sangat dibutuhkan saat melakukan perjalanan. Paham?

Di sinilah kami mengalami masalah lupa jalan ke pantai. Yang harusnya belok ke kanan malah lurus ke jalan yg salah. Bayangkan saja melewati jalan ambyar,gelap dan jauh di malam hari dengan rute salah, pie perasaamu?cuman berdua bensin mepet meneh! *duh. Dengan yakin kami tetap melewati jalan yg semakin lama semakin ambyar dan licin karena siang harinya di basahi oleh hujan. Dan tibalah kami di ujung jalan tapi sayang sekali yg kami temui bukan pantai Kesirat melainkan Pantai Gesing yg jaraknya lumayan jauh dari pantai Kesirat(ya sekitar 2km). Akhirnya kamipun putar arah menuju tujuan awal kami lagi, sebenarnya sih memeng tapi apalah daya. Kami pun ingat saat mengarah ka pantai gesing tadi kami melihat 4 orang bapak-bapak yg sepertinya sedang berburu dengan agak buru-buru saya mengejar para bapak-bapak itu dengan maksud mau bertanya. Sampailah di suatu ladang yg kira-kira ¾ jalan dari Pantai Gesing ke Pantai Kesirat kami menemukan bapak itu dan bertanya arah, bapak itu pun menjawab dengan singkat dan jelas. Lalu kami melewati jalan ambyar itu lagi dan selang setengah jam bertemulah pertigaan yg membuat saya harus ke pantai Gesing dank arena kami dari arah berbeda yg seharusnya di awal td kami belok kanan, kami pun belok kiri. Tak sampai 5 menit kami sudah melewati tempat penitipan kendaraan pantai Wohkudu dan setelah itu sampailah kami di Pantai Kesirat.#horeee. Tanpa menunggu lama kami segera memarkirkan motor lalu lanjut jalan kaki ke campgroundnya yg hanya berjarak 15 meter dari tempat parkir.

Kami sampai di Pantai kesirat sekitar jam 23.30 wib, disana ternyata sudah ada yg sampai duluan dan mendirikan tenda. Mereka dari Wates, Kulon Progo yang saya pikir di pimpin oleh mas Rizal. Lalu mereka juga membantu kami mendirikan tenda. Setelah tenda berdiri kami berdua pun masuk untuk istirahat sebentar, masak dan makan.
Pantai Kesirat GunungkidulPantai Kesirat Gunungkidul

Karena tak enak sembunyi di tenda saya pun keluar untuk menyapa dan mengobrol rombongan mas Rizal sampai sekitar pukul 2 pagi. Cuaca malam itu beh jangan di tanya, tepat seperti prediksi saya “cerah dan banyak bintang”. Karena rombongan mas Rizal sudah pada tidur dan tak enak kalau ngobrol terus(takut ganggu tidur) segera saya keluarkan kamera saya dan memotret suasana malam pantai kesirat yg aduhai. Kali ini saya tak sendirian motret bintangnya saya di temani mas Rizal dan kamera Nikonya.
Pantai Kesirat Gunungkidul
Yuhuu 
Pantai Kesirat Gunungkidul
Tenda tetangga
Pantai Kesirat Gunungkidul
Camping gak enak, sikile reget, becek dll jadi buat yg alay gak usah ikutan camping yak?
Pacar dimana? Pacar kecapekan dia mau tidur saja katanya tapi ttp saya bangunkan dia.haha. Ya gak mau saja kalau kami camping cuman pindah tidur, sayangkan udah keblasuk masak nyampe cuman tidur.
Pantai Kesirat Gunungkidul
Sayang banyak gerak jadi gitu deh fotonya

Pantai Kesirat Gunungkidul
Pacar
Sekitar jam 3 pun pacar sudah tak kuat dan masuk tenda sedangka saya ttp memotret dan selesai jam 4 lebih dikit lalu masuk tenda dan tidur.
Pantai Kesirat Gunungkidul
Ditemani kesendiriian
Pantai Kesirat Gunungkidul
Pohon legendaris
Kami terbangun pukul 6 pagi lalu memasak, makan dan keliling Pantai Kesirat.
Pantai Kesirat Gunungkidul
New Zealand
Pantai Kesirat Gunungkidul
Pake taplak meja keren juga
Pantai Kesirat Gunungkidul
Menatap masa depan
Pantai Kesirat Gunungkidul
ganteng/cantik dikit CEKREK!!

Di keliling pagi itu kami banyak menemui para pemancing yg hendak pulang. Kami juga bertemu bapak-bapak nelayan Lobster yang setiap hari bekerja di pantai ini. Karena aya itu kepo maka saya tak menyia-nyiakan kesempatan untk bertanya-tanya pada bapak itu. Saya bertanya tentang harga lobster pada bapak itu(siapa tau murah). Ternyata harga lobster itu memang mahal ya ? sekilonya di hargai 300-400ribu, sebandinglah sama resikonya.
Pantai Kesirat Gunungkidul
Nelayan Lobster
Pantai Kesirat Gunungkidul
Nelayan pake Perahu
Karena kami sudah bosan dan baterai kamera juga sudah habis kami pun memutuskan untuk balik ke tenda dan packing. Kami pun berpamitan dengan mas Rizal dan teman-teman dan melanjutkan perjalanan ke Mangunan, Imogiri, apa yg ada di mangunan perasaan sering bgt kesana? Artikel selanjutnya ya? (sudah rilis silahkan klik disini)

Selesai juga cerita kali ini, oke pesan yg dapat di petik dari perjalanan kali ini adalah “jangan remehkan persiapan, apapun persiapanya karena kita tak akan tau apa yg akan terjadi selanjutnya”.


Terimakasih sudah mampir, Semoga bermanfaat..byee 

Related Posts:

0 Response to "Camping Ceria Pantai Kesirat #eh banyak Bintang"

Post a Comment