Halo venture yg ganteng dan cantik ketemu lagi sama saya Satrio Guntoro dalam artikel yang berjudul Bukit Pantai Widodaren dan Tersesat. Judulnya saja sudah tersesat pasti pembaca sudah mbedek kalau venture kali ini kita bakalan tersesat. Kalau mbedek aja pasti gak seru, so.. yuks simak dan baca artikel ini.
Venture kali ini kita bicara tentang Pantai, nama pantainya adalah pantai Widodaren lokasi pantai ini ada di Gunungkidul tepatnya di Desa Kanigoro, Kec.Saptosari, Gunungkidul. Pantai ini lumayan tersembunyi jadi buat kalian para venture sangatlah recommended untuk berkunjung ke pantai ini
Rute Pantai Widodaren
Untuk dapat sampai ke pantai ini jalanya lumayan extreme sebetulnya ada 2 cara untuk dapat sampai ke pantai ini
- Parkir di Pantai Ngrenehan dan trekking ke pantai ini, atau
- Parkir di Kebon Warga/illegal tapi Alhamdulillah aman dan trekking ala kadarnya,
Pantai Ngrenehan Parkir Ndlesep KEBON |
Jika titik awal pembaca berada di Jogja rutenya bisa melalui Imogiri-Siluk dan Siluk Panggang lalu Panggang Saptosari atau Wonosari-Saptosari lalu banyaklah bertanya jika sudah sampai di Kec.Saptosari dan jangan andalin GPS. Rute pantai widodaren sama dengan pantai Ngrenehan dan Ngobaran jadi tanyalah 2 pantai besar di kec Saptosari tersebut, jangan langsung tanya pantai Widodaren. Setelah sampai 2 pantai besar tersebut barulah pembaca bertanya pada warga “bagaimana untuk dapat sampai ke pantai Widodaren?” dan warga sekitar akan member tahu dengan senang bahkan jika pembaca meminta mereka mengantar mereka pasti mau dengan catatan anda benar” bingung.
Jogja-Pantai Ngrenehan lewat Imogiri-Siluk |
Persilahkan saya cerita pengalaman saya
Setelah td basa basi resmi tentang pantai ini sekarang saatnya “story time” *yeah. Pada sore hari(senin 4 Mei 2015) yang lumayan cerah karena pagi harinya di guyur hujan yg deras saya dan ke tiga rekan perjalanan saya yaitu pacar saya Ika dan kedua teman saya Febri dan Ardian berangkat kira” pukul 15.30 dan sampai di Kec.Saptosari kira” pukul 17.10 ,kami jalan santai dan banyak bertanya di jalan di karenakan saya lupa jalan ke pantai Ngrenehan. Sambil pelan kami motoran tibalah di TPR pantai ngrenehan dan membayar Retribusi sebesar Rp.10.000,-/motor *lumayan murah dan bertanya arah pantai widodaren saat sampai di TPR matahari sudah tenggelam jadi ya sebenarnya di suruh bsok saja ke pantai Widodarenya karena jalanya sulit jika memaksakan naik motor kea rah kebon warga, tapi ya sudah sampai masak ciut nyali. Rencananya kan kita mau camping di bukit pantai Widodaren jadi ya harus ttp lanjut. *semangat!!
Singkat cerita kami sudah berada di jalan ke utara dari Pantai ngrenehan yg jalan awalnya aspal lalu tiba” ambyar *oops, iya emang ambyar gak karuan. Setelah melewati aspal ambyar td kita akan bertemu cek point pertigaan yg ke kanan kea rah kebon warga/pantai dan yg lurus saya belum coba. Ambil kanan kalian akan menemui jalan yg semakin ambyaaaaar, jalan di dominasi oleh batu kapur kadang batunya ilang. Karena pagi hari di hari itu hujanya lebatnya bukan maen ternyata disini juga jalanya licinya bukan maen salah ngegas/ngerem paling ndelosor ke kubangan, jujur saya kapok kalau mau motoran kesini lagi, sumpah ngrusak motor. Kami tidak mentok sampai akhir jalan karena ya takut ndelosor gaya bebas, jadi km hanya sampai ¾ jalan itu saja dan parkir disitu, agak ndlesep” tp semoga aman.
Perjalanan kami lanjutkan dengan berjalan kaki alias trekking ngkur jalan. Hoaam jalanya benar” bingungi kami bolak-balik sampai 3 kali untuk menemukan jalan yg benar dan jalan yg benar hanya milik Allah semata bukan gtu serrius jalanya nyabang” dan sangat disayangkan saat itu tidak ada seorangpun yg berkompeten untuk di tanyai. Akhirnya setlah pertimbangan yg matang di karenakan pacar saya hanya pake sandal lalu menyopotnya dan kakinya sakit lalu nangis *uhkasian dan suara ombak belum juga terdengar kita akhirnya membuka tenda di Kebun milik warga mau gimana lagi ha? Udah mentok. Dan sialnya lagi setelah membuka tenda kunci motor Ardian tertinggal di mulut kunci jok motor dan mau gak mau yg sebenarnya gak mau banget saya menemani Febri(yg meninggalkan kunci) mengambil kunci itu. Pahit emang! Ya emg pahit. Singkat cerita setelah mengambil kunci kami masak dan makan lalu setelah itu semua tertidur pulas walaupun sekitar jam 1 pagi-an hujan turun.
Pagi harinya(selasa, 5 Mei 2015) kami disambut cuaca mendung putih yg lumayan membosankan*hoaaam, oya ini suasana campground kebon dadakan kami
Camping Kebon Ohyeah.. |
Lalu kami masak, ngopi dan makan ala kadarnya dan bertemu banyak petani lalu lalang mau ke ladang kami siap” untuk menuju pantai Widodaren, agak malu sih camping di kebon tapi mau gimana lg*haha.Setelah perut terisi dan barang tertat rapi kami berangkat. Suasana malam dan pagi hari benar” berbeda kala itu sudah banyak petani di ladang atau sekedar datang ke shelter mereka untuk member makan ternak mereka. Oh iya di Gunungkidul ini banyak sekali shelter di jadikan sebagai kandang ternak mungkin dengan alasan lebih mudah member makanya karena memang rumput lebih banyak di temui ladang dari pada di pemukiman dan menurut saya tingka keamananya rendah, mungkin ada yang tertarik bawa pulang ternak?#hahaha. Jalan kaki ke pantai ini memang tidak begitu jauh tapi memang jalanya bikin pusing, banyak percabanganya jd kalo ada warga sekitar dan kalian bingung “bertanyalah”.
Setelah sekitar 20menit jalan kaki dengan bertanya setiap ada warga sekitar akhirnya kamipun sampai di pantai Widodaren.#hahaha Pantai Widodaren ini hanya pantai kecil dan akses turunya pun extreme karena tangganya sudah reot tekblung.
Intip masa depan |
Karena tujuan utamanya bukit pantai Widodaren kami lalu melanjutkan perjalanan kea rah kanan dari pantai ini dan kira” 100meter kami akhirnya sampai …Tadaaaaaaaaaaa… ini dia bukit pantainya
Tadaaa sampai juga |
saatnya klayapan |
Yes! sampai! |
Lumayan indah bukan ? Ohya bukit di pantai ini di dominasi oleh rumput hijau/bukan ilalang kira” sepeti rumput di taman” kota dan bagian selatanya adalah full karang jadi hati” kalau penekan karang.
Jangan waton jalan! sakit lho kena karang. |
Sandal modifikasi..biar gak ucal-ucul |
Di bukit ini ada aliran airnya juga, aliran sungai ini berasal dari ombak yg menghantam karang dan air laut naik ke atas bukit, Mungkin jika dilihat dari laut ada juga air terjubya seperti pantai Jogan dan Banyunibbo di Pacitan tapi hanya kecil dan hanya ada saat pasang.
Ada kalinya juga |
Curug mini |
Bukit pantai ini menghadap barat jadi kalau untuk penggemar sunset bukit ini cocok untuk berburu sunset.
Mengahadap ke baeart, cocok buat nyunset |
Kalau dah di pantai ya enaknya nyantey dulu gaess,, |
Saat pasang di bukit ini benar” bikin pengen balik ksini lagi karena ombaknya wuih bikin nagih buat foto tapi harus hati” juga, Ardian saja basah kuyup karena terkena luapan air laut yg menghantam karang. Mungkin foto ini bisa membuktikan, foto ini di ambil sebelum kejadian basahnya Ardian yang kata si Ardiam dia hampir mau jatuh ke laut, so tetep safety ya vroh!jangan waton!
Sebelum basah kuyup |
Sebelumnya lama..dan berhasil |
Awal datang ombak sudah menyambut |
Tempat ini cocok juga buat prewed lho gaess, mau prewed tapi gak pasaran? Datanglah ketempat ini! gratis dan tentu saja gak main stream.
Hidup itu bikin asyik aja |
Gendong bidadari |
Look the wave! its like my love to you! never stop whenever there is no cloud in the sky. |
Buat foto lompat”an juga keren kok
Febri in action |
Jump with joy |
Setelah puas wara-wiri kami lanjutan ngopi” dulu sambil nyantey di tempet yg kece badai ini..
Ngopi sek gaess! ndak edaan! |
Akhirnya lengkap sudah poto session di pantai ini dan karena hari sudah mulai panas kami memutuskan untuk berkemas dan jalan kaki lagi ke arah kita memarkir motor.
Tersesat! uyeee..
Cuaca begitu panas dan matahari begitu menyengat membuat saya agak frustasi kalau harus lewat jalan balik yang di lewati tadi dan berpersepsi bisa menemukan jalan yg lebih cepat untuk balik ke parkiran motor kami akhirnya dengan PD saya mengusulkan untuk menaiki bukit tapi dan berharap lebih cepat sampai. Pertama kali saya menaiki bukit dan melihat suasana di atas bukit tapi tidak ada tanda” ada jalan tembusan karena pacar dan teman” saya masih di bawah saya berteriak mengundang mereka dengan keras, tapi tidak ada jawaban. Lalu saya turun dan ternyata saya ditinggal *dalam hati agak kesal.. lalu saya kembali mengikuti jalan balik yg pernah kami lewati tapi di suatu persimpangan saya salah belok yang harusnya saya belok ke kiri tapi saya belok ke kanan dan saat itu saya menyadari bahwa saya TERSESAT *huaaahaha.
Jangan di tanya bagaimana rasanya tersesat, gak enak pastinya bingung dan campur aduk rasanya. Setekah saya menyadari kalau saya tersesat saya segera mencari orang yg kira” bisa member tahu saya bagaimana bisa kea rah parkiran motor tapi saat itu saya tidak melihat satu orang pun yang ada di shelter dan jalan di area karst Gunungkidul itu sangatlah membingungkan karena jalanya naik turun dan tidak ada yg bisa di jadikan petunjuk karena bukitnya hampir sama semua. Di suatu pertigaan saya bingung antara ke arah suara air laut atau kea rah bukit akhirnya saya ke arah air laut dengan maksud mengecek ada apa disana ya saya gitu orangnya masih sempet mampir” padahal yg di parkiran sudah menunggu saya tdak tau nama pantainya pantai apa tapi pantai kecil dan dikit pasirnya. Setelah dari pantai itu saya mengikuti jalan yang sepertinya pernah di lewati manusia tapi lagi” saya mblusuk stuck di bukit dan jalan berubah jadi semak”, terus pie iki?. Setelah berkelut melawan semak” akhirnya saya menemukan jalan manusia juga *haha agak lega dan jalanya pun terbuka maksudnya landai tidak naik turu seperti td. Dengan telak yang garing karena air minum sudah habis dan dengan rasa panic saya mengikuti jalan setapak itu. Tapi saya berpikir ini jalanya kok sudah pernah bayangin sebelumnya , saya batin di dalam hati
“bagaimana kalau jalan ini mentok di pantai kayu arum?”
dan hati saya berkelut bayangin yang aneh-aneh sepeti
“jika saya sampai kayu arum bisa” saya trekking ke aspalan terus ngojek nih”
Dan seperti bayangan aneh” saya td tiba” ada gubuk di seberang sawah saya berjalan terdengar suara “mas ajeng tindak teng pundhi?” yg artinya “mas mau kemana?” dan syukur Allhamdulillah saya mendengar suara itu lalu mengahmpiri dan menjelaskan bahwa saya tersesat dan ternyata 2 bapak-bapak dan 1 ibu-ibu paruh baya menjelaskan bahwa saya sudah berada di pantai Kayu Arum.
Jika belum tahu tentang pantai Kayu Rum silahkan klik link ini.
Ternyata pikiran itu berpengaruh ke realita itu yg saya pikirkan saat itu, jika kalian berpikir positif maka positif lah yg akan kleuar tp jika negative/aneh-aneh ya coba saja sendiri. Setelah mengobrol dan istirahat saya bertanya untuk dapat sampai ke tempat parkir saya bagaimana tapi ke tiga orang itu mengusulkan untuk mengantar saya saja dikarenakan takiut saya tersesat lagi, baik sekali orang ini batinku. Beruntung saya bertemu ke tiga orang ini karena slah satu dari bapak itu mengantarkan saya pada teman dan pacar saya yg sudah menunggu di parkiran. Sayang sekali saya lupa namanya “maafkan saya pak, buk melupakan jasa anda” tapi suatu saat saya pasti akan membalas kebaikan ketiga orang ini.
Kira-kira seperti inilah rute yg saya lewati saat itu..
jalan tersesat pertama(1), P = Parkiran motor dan jalan tersesat ke dua(2). |
Setelah 30menit berjalan akhirnya saya sudah melihat teman saya yg menunggu saya dan mengucapkan terimakasih yg sangat bagi bapak yg mengantarkan saya, saya tidak tau kalau tdk ada bantuan dari bapak itu, ya mungkin saya ngojek ke arah parkiran. Lalu saya berjalan ke arah parkiran dan setelah sampai ke parkiran motor saya sangat bersyukur. Saya tersesat kira” 1,5 jam *haha lumayan kan?. Istirahat sebentar lalu km melanjutkan perjalanan ke pantai Ngobaran & Nguyahan yg merupakan pantai lumayan tenar di Kec.Saptosari
Itu dia pengalaman ngenes saya venture dan tersesat di perbukitan kars Gunungkidul, tapi saya ttp senang kok gaess dan gak kapok!!
Oiya ini tips saya, sekedar tips ala venture gagal hehe
Tips ala Satrio Guntoro dan rekan-rekan venture saat itu kalau mau ke
Pantai Widodaren
Pantai Widodaren
- Jangan datang di malam hari.
- Jangan nekad trekking kalau belum ada guide atau rekan yg pernah dan memahami medan.
- Banyakin air bersih karena tidak ada sumber mata air.
- Jangan pakai sandal, usahakan pakai Sepatu trekking .
- “jika” bertemu warga meladang jangan sungkan “bertanya”, dengan sopan.
- Jangan soktau bikin jalan sendiri kayak saya, bisa-bisa tersesat eps 2 #haha.
- Dan terakhir dan paling penting JANGAN BUANG SAMPAH SEMBARANGAN.
Sudah gitu saja tipsnya semoga berkenan di hati para pembaca dan semoga berkah.
Terima kasih sudah mampir dan membaca di blog saya yg masih sangat kurang dari sempurna karena sempurna hanyalah milik Allah semata #hehe. Maaf jika ada salah kata dan salah penulisan di artikel kali ini.
Kunjungi juga blog pacar saya yg menulis artikel tentang catper ke Pantai Widodaren disini..
Sampai jumpa di artikel selanjutnya .. Bye-bye venture!!
0 Response to "Bukit Pantai Widodaren dan Tersesat"
Post a Comment